Di dalam mesin terdapat bagian-bagian yang selalu bergerak jika mesin dijalankan. Sedangkan pelumasan dimaksutkan untuk menghindari hubungan langsung dari dua bagian yang bergeseran. Lapisan minyak tipis yang terjadi menyebabkan poros dan bantalan tidak berhubungan langsung. Jika tidak diberikan pelumasan akan menimbukan gesekan yang besar yang akan mempengaruhi dan mengakibatkan keausan dan panas tinggi dan berakibat mesin akan rusak/macet.
Adapun beberapa fungsi dari minyak pelumas seperti :
- Membatasi panas yang timbul dengan mengusahakan gesekan yang sekecil mungkin.
- Mengambil panas dari bagian-bagian mesin yang dilaluinya.
- Mengurangi gesekan dan keausan dengan membentuk lapisan tipis untuk mencegah gesekan langsung antara metal dengan metal.
- Menambah kerapatan torak/piston dengan silinder.
- Mengeluarkan kotoran/serpihan hasil gesekan sebelumnya.
- Menghambat abu dan mencegah karatan.
Sedangkan minyak pelumas mesin ini juga diberikan beberapa persyaratan, sebagai berikut :
- Derajad kekentalan minyak mesin harus sesuai dengan jenis operasi mesin yang bersangkutan.
- Memiliki daya lekat yang baik.
- Tidak mudah bercampur dengan cairan lainnya.
- Mempunyai titik nyala yang tinggi dan penguapannya susah.
- Mudah memindahkan panas dan memiliki titik beku rendah.
Sedangkan cara sistem pelumasan pada mesin terbagi menjadi 3, yaitu cara percikan, tekanan, dan gabungan dari percikan dan tekanan.
1. Sistem percikan, pada sistem ini minyak pelumas dipercikkan oleh ujung bagian bawah batang torak /
piston kepada dinding silinder dan bantalan, konstruksinya cukup sederhana tetapi keberatannya adalah minyak pelumas sangat sulit melalui celah-celah yang sempit, jadi sistem percikan saat sangat susah ditemukan.2. Sistem Tekanan, pada sistem ini minyak pelumas dipompa ke bagian-bagian yang harus dilumasi dengan tekanan tertentu melalui pompa oli, minyak yang terdapat di alam karter dihisap oleh pompa minyak oli dengan saringan minyak, dari sini akan disalurkan ke bagian-bagian mesin melalui lubang-lubang minyak yang terdapat pada blok silinder, poros engkol, dan lain sebagainya. Setelah itu melumasi semua bagian mesin, minyak oli akan kembali turun mengumpul di karter dibawaha blok silinder.
Minyak oli yang digunakan pada saat melakukan drag race selalu menghindari minyak oli berbahan sintetis, lebih baik menggunakan minyak oli dari bahan dasar pertambangan atau bahan organik seperti hewan dan tumbuhan. Minyak sintetis memang bagus untuk mendongkrak kinerja mesin karena memiliki kelebihan titik nyala yang tinggi dan mudah memindahkan panas sehingga mesin bekerja pada kondisi maksimal.
Akan tetapi perlu diketahui, pernah suatu ketika membongkar mesin menemukan sisa minyak oli yang menyerupai gel dan kerak yang menempel pada dinding silinder dan piston dan sulit untuk dihilangkan. Ini adalah sisa oli pelumas yang menempel pada celah bagian-bagian mesin tersebut. Bisa karena titik beku yang tinggi sehingga mudah membeku sehingga tidak sempat turun ke dalam karter, dan adanya interaksi kimia antara kimiawi bahan sintetis dengan metal/logam bagian mesin. Yang mengakibatkan celah tersebut lama-kelamaan akan tertutup sehingga tidak mampu dilalui oleh minyak pelumas dan pada akhirnya mesin akan rusak atau siap overhaul.
Minyak berbahan dasar murni tidak lebih buruk melainkan aman untuk mesin dan kinerja mesinpun juga masih bisa didongkrak dengan atribut/bagian mesin yang lain seperti penggerak roda gigi transmisi atau suplai bahan bakar yang bagus dan sesuai dengan pembakaran yang sempurna.
Semoga bermanfaat buat kita semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar